Jumat, 18 Februari 2011
Antartika (dari bahasa Yunani ἀνταρκτικός “antarktikos”, lawan kata arktik atau anti-arktik) merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup es sepanjang tahun. Meskipun legenda dan spekulasi tentang sebuah Terra Australis (“Tanah Selatan”) sudah ada sejak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun demikian, peta yang dibuat Laksamana Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga sebagai pantai Antartika. (Lihat juga Sejarah Antartika). Dengan luas 13.200.000 km², Antartika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan namun populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja). Benua ini juga memiliki ketinggian tanah rata-rata tertinggi, kelembaban rata-rata terendah, dan suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi. Antartika merupakan zona bebas, walaupun sampai saat ini masih ada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antartika tersebut.”
Siapa yang menemukannya ?
Tidak dapat dipastikan siapa yang pertama menemukan daratan benua Antartika. Para ahli sejarah menyebut nama tiga orang yang melakukan pelayaran terpisah tahun 1820. Kapten Fabian von Bellingshausen dari Angkatan Laut Kerajaan Russia pada bulan Januari dilaporkan mencapai titik yang berjarak 32 kilometer dari Semenanjung Antartika. Para ahli sejarah yakin ia melihat daratan, tetapi mengira itu es. Pada bulan yang sama, Kapten Edward Bansfield dari Angkatan laut Inggris diduga juga melihat Semenanjung Antartika. Dan bulan November tahun yang sama seorang Amerika bernama Nathaniel Brown Palmer melaporkan melihat daratan dalam ekspedisi perburuan laut. Para ahli sejarah juga tidak dapat memastikan siapa yang pertama menjejakkan kaki di Kutub Selatan. Ada yang mengatakan seorang pemburu anjng laut Amerika bernama John Davis yang mendarat di Teluk Hughes di ujung semenanjung itu tahun 1821. Hampir seabad kemudian, tanggal 14 Desember 1911 penjelajah Norwegia Roald Amundsen, menjadi orang pertama yang berhasil mencapai titik Kutub Selatan.
Oh ya hampir lupa, Di tahun 1532, Oronteus Finaeus menggambar sebuah peta dunia. Bukan masalah kalau yang digambarnya sekedar peta sekitar Benua Eropa, Afrika, Asia, dan sebagian Amerika, tapi yang menjadi luar biasa adalah bahwa Oronteus Finaeus menggambarkan Benua ke enam – yaitu Antartika (Kutub Selatan)…! Padahal belum ada orang yang pernah berlayar sampai ke Antartika…! Dan yang lebih mencengangkan lagi, garis pantai pada peta Antartika yang dihasilkan oleh Finaeus – ternyata sama persis seperti peta Antartika modern saat ini…! Tentu saja hal ini menjadi luar biasa, karena benua Antartika ditutupi es abadi yang tebalnya mencapai 2 Kilometer…
Keadaan Alam ?
Antartika adalah tempat terdingin di Bumi dengan suhu mencapai -85 dan -90 derajat Celsius di musim dingin dan 30 derajat lebih tinggi di musim panas. Bagian tengahnya dingin dan kering serta hanya mengalami sedikit curah hujan. Turunnya salju juga terjadi di bagian pesisir, dengan catatan tertinggi 48 inchi dalam 48 jam. Hampir seluruh benua ini diselimuti es setebal rata-rata 2,5 kilometer. Tergantung pada lintangnya serta waktu malam atau siang yang konstan, membuat iklim yang biasa dialami manusia tidak terdapat di benua ini.
Penggalian menunjukkan bahwa Antartika jutaan tahun yang silam adalah benua yang bebas dari es. Ilmuwan menemukan fosil pepohonan, binatang menyusui kecil dan dinosaurus di sana.
Perubahan iklim…….
Beberapa ilmuwan yang sedang mencari petunjuk mengenai perubahan iklim telah mulai mengeksplorasi satu danau yang berada jauh di bawah lapisan es Kutub Selatan (Antartika). Meskipun sebanyak 150 danau telah ditemukan di bawah lapisan es di wilayah itu, percobaan awal telah mengungkapkan bahwa Danau Ellsworth memiliki kedalaman sekitar 350 kaki. Sehingga, danau tersebut menjadi tempat yang ideal untuk menyelidiki kehidupan mikroba dan menemukan catatan iklim, kata para peneliti itu.
Kehidupan Mikroba
Beberapa waktu yang lalu di beritakan sebuah kabar yang sangat mengejutkan. Peneliti berhasil menghidupkan mikrobia yang tidur 100 ribu tahun lalu. Peneliti pun tidak menyangka jika percobaan mereka akan berhasil. Namun bukti pertumbuhan sel bakteri tersebut di laboratorium kini memberi gambaran baru seperti apa sebuah kehidupan itu.
Sebelumnya, mikrobia ini selama 100 tahun terkunci dalam padat dan dinginnya es Antartika. Tak ada tanda-tanda kehidupan, apalagi suplai nutrisi untuk bereproduksi. Enzim, protein, DNA, gen, badan golgi dan bagian-bagian sel lain seluruhnya nonaktif tanpa ada tanda kehidupan. Oleh peneliti kondisi demikian disebut sebagai dormansi atau tidur sementara.
Siapa saja di sana ?
Ada Mpunya rumah yakni pinguin. Pinguin adalah jenis burung yang tidak bisa terbang, namun pinguin merupakan penyelam yang ulung. Hewan lainnya adalah singa laut, anjing laut dan ikan paus.
Em..mengenai penduduk, sembilanpuluh delapan persen daratan benua Antartika di selimuti suku Eskimo. Diperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang tinggal di Antartika dalam satu waktu namun bergantung juga terhadap musim. Orang yang tinggal di Antartika biasanya menggunakan zona waktu negara asalnya. Walau tidak ada pemukim tetap, 29 negara yang menandatangani Traktat Antartika memiliki stasiun riset yang umumnya selalu digunakan sepanjang tahun.
Banyak yang menganggap bahwa manusia pertama yang dilahirkan di Antartika adalah Solveig Gunbjörg Jacobsen, tepatnya di Grytviken, pulau Georgia Selatan pada tanggal 8 Oktober 1913. Namun dikarenakan pulau ini tidak dianggap sebagai bagian dari benua Antartika, maka Emilio Marcos Palma (lahir 7 Januari, 1978) sampai sekarang adalah orang pertama yang lahir di benua Antartika. Ia adalah seorang warganegara Argentina. Lalu pada tahun 1986 dan 1987 di stasiun Chili lahir pula seorang anak lelaki dan perempuan.
Siapa yang Punya ?
Mengenai status. Daratan Antartika dibagi-bagi seperti kue tart oleh sejumlah negara. Australia, Selandia Baru, Inggris, Prancis, Norwegia, Argentina dan Cili semuanya mengklaim sebagai pemilik sebagian wilayah Antartika. Batas-batas yang di-klaim
satu negara sering bertupang-tindih dengan wilayah yang di-klaim negara lain. Dan di bagian yang mereka klaim sebagai milik mereka, negara-negara itu mendirikan sekitar 50 pos riset keilmuan. Amerika Serikat yang tidak mengklaim sesuatu wilayah di Antartika dan juga tidak mengakui klaim negara lain atas daratan Kutub Selatan itu, juga membangun pangkalan riset di sana. Pangkalan riset Mc Murdo Station milik Amerika, yang dihuni sekitar 1000 ilmuwan, pilot dan spesialis lain di musim panas, dan sekitar 200 orang di musim dingin, merupakan pangkalan riset terbesar di benua Antartika. Russia juga memiliki stasiun riset di pedalaman Antartika.
- Argentina: 25° B sampai 74° B; sebagian meliputi wilayah Chili dan Britania. Antártida Argentina diklaim pada tahun 1943 sebagai bagian wilayah provinsi “Terra Fuega, Antarctica dan kepulauan Atlantika Selatan.
- Australia: 160° T sampai 142° T dan 136° T sampai 45° T; diklaim pada 1933
sebagai Teritorium Antartika Australia. - Britania Raya: 20° B sampai 80° B; meliputi wilayah Argentina dan Chili. Diklaim pada tahun 1908, lihat pula Teritorium Antartika Britania.
- Chili: 53° B sampai 90° B; juga meliputi wilayah Argentina dan Britania; mulai tahun 1940.
- Perancis: 142° T sampai 136° T; tanah Adelie diklaim pada 1924.
- Selandia Baru: 150° B sampai 160° T; Dependensi Ross diklaim pada 1923.
- Norwegia: 45° T sampai 20° T; diklaim pada 1938 sebagai Tanah Dronning Maudland, termasuk pulau Peter I.
Perjanjian internasional menyangkut Antartika yang ditandatangani tahun 1959 dan mulai berlaku tahun 1961, menetapkan bahwa benua Kutub Selatan hanya boleh digunakan untuk maksud-maksud damai seperti eksplorasi dan riset keilmuan. Perjanjian itu melarang pembangunan fasilitas militer oleh negara manapun, dan juga melarang percobaan senjata nuklir dan pembuangan limbah radioaktif di benua beku itu.